Tuhan, Ini Suratku

I'm Sad !
Cerita ini ku kutip dari sebuah kisah dalam buku Chicken Shoup for the Kid's Soul yang berjudul Tuhan, Ini Charles. Aku mendapatkan inspirasi dari cerita dalam buku tersebut. Sehingga aku bisa membuat cerita seperti yang aku tulis ini.
Dan yang paling utama, aku ingin berterima kasih kepada teman terbaikku yang telah memperkenalkan aku dengan buku yang sangat bagus itu, sehingga aku bisa mendapatkan inspirasi untuk menulis cerita ini.
Serta ku ucapkan terima kasih pada ribuan pembaca yang telah menyediakan waktunya untuk membaca blogku ini. Aku sayang kalian semua....

"Orang tidak banyak ditentukan oleh apa yang di milikinya ketika lahir, melainkan apa yang Ia perbuat atas dirinya sendiri"
Alexander Graham Bell


Tuhan yang baik,
Ini Dens. Bulan kemarin aku berulang tahun yang kedua puluh. Kau tentu melihat bahwa surat ini ku ketik dan surat ini ku buat dengan kesederhanaan. Kadang-kadang sulit sekali bagiku untuk berfikir terlalu serius. Aku mengidap kanker otak akut stadium 3. Sering kali kanker ini mengganggu aktifitasku. Konsentrasiku ini sering kali buyar ketika kanker ini terasa menyerang kepalaku. Aku bisa saja tergeletak dimanapun tempatnya saat kepalaku terasa sakit, dan pandangan mataku kabur.
Sering kali sakitku kambuh, aku tak mau menyusahkan banyak orang, meskipun itu orang-orang terdekatku. Badanku tak pernah mau menerima kondisi aktifitasku dengan berdiri maupun duduk lama, sehingga sepanjang aktifitasku banyak dilakukan dengan berbaring. Jadi, jauh lebih mudah bagiku untuk melakukan aktifitas dengan berbaring.
Selain aku mengidap kanker, aku memiliki kelaian terhadap jiwaku. Aku tak seperti orang normal lainnya. Duniaku jauh hanya penuh dengan impian yang menyenangkan. Tapi aku butuh waktu sedikit lama untuk mewujudkan impian-impian itu.
Karna kelainan jiwaku, sering kali juga aku dapat perlakuan yang kurang menyenangkan buatku seperti di olok-olok, di hina, di ejek, maupun di pandang sebelah mata. Tapi tak apalah, aku tidak mengeluh, marah, atau membenci mereka karna aku tak punya waktu untuk itu. Waktuku lebih ku gunakan ke hal-hal yang bermanfaat dan mencintai orang-orang yang mencintaiku. Aku baik-baik saja. Kau memberiku pikiran yang bagus dan rasa humor yang besar, bahkan kau menghadiahiku rasa kasih sayang yang luar biasa untuk bisa menyayangi keluargaku, teman-temanku, dan belahan jiwaku.
Aku ingin menjadi orang yang berguna buat aku adan sesamaku selagi aku masih Engkau beri waktu untuk hidup.
Aku tahu Kau sengaja membuatku istimewa, waktu Kau katakab bahwa aku merupakan ciptaan yang luar biasa. Kau telah meyakinkanku bahwa Kau akan menjagaku, dan bahwa KAu mempunyai rencana untukku. Kau akan memberiku masa depan dan harapan.
Tahun ini, adalah tahun-tahun terbaikku. Aku dipertemukan dengan orang-orang hebat karna hatinya yang sempurna. Mereka pantas ku acungi jempol, karena ku salut dengan mereka yang bisa menyayangi orang sepertiku. Tahu, tidak ? Aku punya satu hariyang spesial. Dimana hari itu ku gunakan untuk intropeksi diri, memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah ku perbuat. Sungguh susah mengubah kebiasaan yang ku anggap itu buruk. Tapi, asal aku punya niat dan berusaha untuk mengubahnya, aku pasti bisa menjadi orang yang lebih baik.
Tuhan, aku menulis surat ini sebagai ucapan terima kasih, supaya Kau tahu bahwa aku baik-baik saja. Kadang-kadang hidup ini berat, tapi tahu, tidak ? Aku menerima tantangan itu. Aku punya keyakinan bahwa aku bisa menembus segala kesulitan. Terima kasih telah menjadikan aku seperti ini. Terima kasih telah mencintaiku tanpa syarat. Terima kasih untuk semuanya.


Hormatku,
Dens

Dens, 20 Tahun

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Tuhan, Ini Suratku ini dipublish oleh Unknown pada hari Kamis, 24 November 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Tuhan, Ini Suratku
 

0 komentar:

Posting Komentar