Father's Day (Annisa Harumni Arifah)

"Dulu ku mengenalmu, dan sampai kini ku mengagumimu tanpa kamu tahu..aku ingin tahu apa kabarnya kamu disama ?? ku tulis ceritamu di blogku karena ku ingin tetap mengenangmu.. :-)"


“Ayah . . . ayo . . . Sepatunya cepetan dipakai!!! Kata Bu guru hari ini hari Ibu jadi kita tidak boleh terlambat…” Rengek Ahfa pada ayahnya yang tidak terlihat bersemangat hari itu. “Ahfa, anak Ayah, hari ini tidak usah berangkat sekolah saja ya?” pinta ayahnya iba. Ahfa tidak mempedulikan perkataan Ayahnya, dia terus saja menarik-narik seragam Ayahnya. Gadis cilik berseragam putih merah ini terlalu polos untuk mengerti apa yang sedang dipikirkan Ayahnya. Hari ini adalah hari Ibu, Ahfa gembira sekali menyambut perayaan hari Ibu di sekolahnya, untuk anak kelas 1 Sekolah Dasar, ini adalah untuk pertama kalinya dia merayakan hari Ibu. “Ayah, jam 9 teng datang ya? Pak Kapten tidak boleh terlambat! Bunda sudah janji pada Ayah akan datang kan hari ini?” Lelaki itu hanya mengangguk lemas dan berkaca-kaca matanya saat melihat putri kecilnya berlari-lari kecil bersemangat menyambut hari ini. Di ruang kelas, Ahfa terus saja gelisah dan selalu memperhatikan jam hello kitty digital merah muda miliknya. “Kata Ayah tadi, kalau sudah angka sembilan titik nol nol berarti ayah datang” batinnya dalam hati. Di aula orang tua siswa-siswa kelas satu sudah berkumpul. Ahfa gelisah menunggu Ayahnya. Satu persatu siswa dipanggil berdasarkan nomor urut absensi. “Nahfawi Putri Arifah” Sontak Ahfa kaget mendengar namanya di panggil sedangkan Ayahnya belum datang. “Ahfa, ayo maju... Kamu kan sudah bilang mau membacakan puisi?” bujuk Ibu guru. “Tapi Ayah dan Bunda Ahfa belum datang Bu?” jawabnya gelisah. Bu Guru kaget mendengar kata “Bunda” dari bibir mungil Ahfa. “Tunggu Ayah sebentar ya Bu?” pinta Ahfa. Anggukan Ibu guru membuat Ahfa sedikit tenang. 10menit berlalu, seorang lelaki tegap berseragam memasuki ruangan dengan raut muka gelisah. “Ayah…!!! Katanya tadi tidak terlambat?” teriak Ahfa. Lelaki itu berjalan mendekati Ahfa dan berkata, “Ahfa, kalau Ahfa tidak yakin untuk membaca puisi itu tidak apa-apa, Ahfa tidak usah tampil ke depan, Ayah tidak akan marah.” “Ayah bercanda ya? Ahfa kan sudah latihan setiap hari? Jadi Ahfa harus yakin, Bunda terlambat ya Yah? Nanti datangnya?” tanyanya polos. Lelaki itu terdiam tak berkata apapun saat gadis kecilnya menyebut kembali kata “Bunda”. Semua siswa yang maju menceritakan tentang Ibunya dan memberikan sesuatu untuk Ibu mereka masing-masing. Ahfa ingin membacakan sebuah puisi yang dia buatnya sendiri. Semua temannya didampingi Ibunya ke atas Aula, hanya Ahfa yang terlihat sendiri dan ayahnya duduk penuh cemas di kursi undangan.

BUNDA 
Wanita yang menyayangiku 
Wanita yang menyayangi 
Ayah Dia sangat cantik 
Dia baik dan lembut 
Aku sayang Bunda Kata 
Ayah, Bunda sedang pergi 
Tapi hari ini Bunda pasti pulang, 
Untuk merayakan hari Ibu bersama Denganku… 
Dan Ayah…

Itulah puisi dari seoarng gadis cilik berusia 6 tahun untuk ibunya. Kemudian ada juga waktu tanya jawab dengan Ibu guru saat anak-anak berdiri di depan penonton. “Ahfa siapa nama Ibumu?” “Nahsyawindy Pratiwi” jawabnya mantap. Ibu guru terlihat sangat bingung untuk menanyakan hal yang lain pada Ahfa, tidak seperti siswa-siswa yang lain. Kemudian dari kursi penonton, Natalia terlihat mengacungkan tangan ingin bertanya. “Silakan Lia.” Gadis kecil berambut ikal itu pun bertanya, “Ahfa, kok Mama kamu tidak datang sih? Kok Papa kamu yang datang? Padahal ini kan hari Ibu? Ibu kamu terlalu sibuk ya buat datang? Jahat banget sih? Mamaku yang baru punya Adik baru aja bisa datang, masak Mama kamu tidak?” Ahfa terlihat sangat kaget mendengar pertanyaan itu. “Bunda aku tidak jahat. Paling Bunda cuma telat kok!!” jawab Ahfa penuh luapan emosi. “Bunda Ahfa jahat, Bunda Ahfa jahat” ejek Natalia terus menerus. Mata Ahfa berkaca-kaca. “Lihat di ruangan ini, semuanya sama Mama kan? Kamu sendiri yang sama Pap…?” Ibu Natalia membungkam mulut anaknya dan membisikkan sesuatu ke telinga anaknya. Kemudian Natalia kembali berteriak, “Woy,temen-temen….!!! Ternyata Ahfa tidak punya Mama… Mamanya sudah mati……!!! Tapi kata Mamaku jangan bilang siapa-siapa ya?” Ibu Natalia mencubit tangan Natalia untuk menghentikan anaknya. Mulut Ahfa menganga tidak percaya. Air matanya menetes deras. “Bohong… kamu bohong Lia…!!!” teriaknya meronta. Lelaki itu berdiri tidak sabar dengan segala emosi yang dipendamnya dan berlari menghampiri Ahfa yang tertunduk terhuyung-huyung. Digendongnya putri kecilnya itu, dipeluknya erat. Ahfa semakin meronta dan memberontak menginginkan lepas dari pelukan ayahnya. “Ayah Pembohong….!!!! Pembohong……!!!!!! Ahfa benci Ayah……..!!!!!!!!” Teriaknya sambil menangis. Dia memukul-mukul dada ayahnya. Situasi semakin tidak terkendali.. Ahfa berlari keluar, dia malu pada teman-temannya. Lelaki itu mengejarnya. Dia masuk ke sebuah gudang kecil dan menguncinya dari dalam. Lelaki itu terus saja mengetuk pintu rapuh dan usang itu dengan segala permohonan maafnya. Ahfa menutup kedua telinganya rapat-rapat. Lelaki itu mengetuk semakin keras. Ketukan itu memberikan getaran pada ruang sempit yang berisi bertumpuk-tumpuk kursi dan meja. Ibu guru datang dan membantu Ayah Ahfa untuk membujuk Ahfa keluar. Kini getaran semakin hebat karena ada dua orang yang mengetuk. Tidak lama kemudian terdengar suara reruntuhan di ruang sempit itu. Ahfa menjerit. Dapat dipastikan sebagian kursi jatuh. Detik selanjutnya hening terasa. Tanpa pikir panjang lelaki itu mengambil ancang-ancang panjang dan mendobrak pintu usang itu. Dobrakan pertama tidak membuahkan hasil, mungkin karena terlalu banyak kursi di sisi pintu. Kemudian dobrakan kedua membuka pintu itu. Tidak terlihat apapun selain kursi yang berserakan dan tidak terdengar apapun selain hening. “Ahfa…” panggil lelaki itu sambil mengangkat-angkat kursi. Seluruh tubuhnya terasa lemas mendapati Ahfa tidak sadarkan diri dan kepalanya berdarah. Diangkat dan di gendong tubuh mungil tak berdaya itu, dimasukkannya ke dalam mobil dan dengan kecepatan penuh meluncur menuju Rumah Sakit. Tangan kirinya tetap mendekap Ahfa, sedangkan tangan kanan pada kemudi. Matanya juga sering tidak terkonsentrasi pada jalur padat di hadapannya tetapi terus saja menatap putri kecilnya. Ruang tunggu ICU terasa sangat dingin, lelaki itu diam tertunduk. Teringat olehnya wajah Windy, wanita yang begitu dicintainya yang meregang nyawa saat melahirnya putri kecilnya. Dalam hatinya, dia terus memaki dirinya sendiri yang telah sekian lama pandai membohongi si putri kecil tentang Bunda yang begitu dirindukanya. “Ayah macam apa aku ini? Kenapa aku bohongi Ahfa tentang Windy? Lihat sekarang akibatnya Erlang…!!! Puas kau mencelakan putrimu sendiri? Puas kau membohonginya selama ini? Puas kau mempermalukan dia di depan teman-temannya?” makinya dalam hati. “Pak, putri anda akan dipindah ke ruang rawat. Silakan selesaikan administrasinya” suara lembut seorang perawat yang mengagetkannya. Putri kecilnya belum juga tersadar. Memang hanya luka ringan, tapi untuk tubuh mungilnya, luka itu terlalu menyakitkan ditambah lagi kenyataan pilu yang harus diketahuinya. Sehingga membuatnya tidak kunjung sadarkan diri. Lelaki itu tetap terjaga, tangannya terus menggenggam lembut tangan mungil putrinya. Di tengah malam, dia menghadap dan bersimpuh dihadapan-Nya. Menangis seperti bukan layaknya Kapten Erlangga Dwiansyah seperti biasanya yang tenang dan kuat. Setelah bersimpuh dan bercucur air mata di hadapan-Nya. Dibacanya lembut ayat-ayat suci Al-Quran di telinga mungil Ahfa. Hingga akhirnya ia ikut terlelap. Seminggu berlalu, lelaki itu tetap disisi putrinya. Menggenggam lembut tangan mungil itu dan membacakan alunan lembut ayat-ayat suci Al-Quran di telinga mungil itu. Dia tampak tak memperdulikan keadaanya, kotor dan berantakan. Lelaki itu menutup Al-Qurannya setelah membacakan untuk putri kecilnya. Dilihat wajah putri kecilnya yang sangat mirip dengan Almarhum istrinya, Windy. “Bunda…” suara lirih Ahfa memecah kesunyian. “Ini Ayah, Ahfa. Ayah mohon maaf” suara lelaki itu lirih. “Ahfa yang minta maaf Ayah, Ahfa bikin Ayah sedih dan khawatir”. Lelaki itu memeluk putri kecilnya erat, mengucap beribu syukur pada-Nya, dan kembali meneteskan air mata. Malam sebelum hari yang dinanti Ahfa datang, lelaki itu terlihat tertunduk tekun menumpahkan kekhawatirannya pada seonggok buku tuanya. Windyku Terkasih… Apakah kau tahu? Besok hari Ibu, putri kecilmu selalu bersemangat menyambut hari itu. Namun, aku tak kan tega bila harus melihat putri kecil kita terguncang seperti setahun yang lalu. Tapi apa yang bisa aku lakukan untuk meredam semangatnya. Aku tak tega untuk melihat hari kelabu itu dimana dia tertunduk pilu. Windy, andai kau ada disini. Aku tak kan selemah ini. Maafkan aku jika aku mengecewakanmu dan putri kecil kita. Erlangga Esoknya, di tempat yang sama, di tanggal yang sama pula, bersama Ayahnya, dan puisi baru yang dibuatnya. Ahfa berdiri di depan hadirin, orang tua dari siswa-siswa kelas dua dengan senyum manis di bibir mungilnya. Namun ayahnya terlalu lemah untuk berani menatap putri kecilnya. Dia tak ingin hari kelabu itu terulang kembali.

Hari ini… 
Bunda tidak bisa hadir di sini, karena Bunda hidup sangat jauh dari sini. 
Tapi, Ahfa tahu, Bunda berharap ada di sini bersama Ahfa.. 
Bila Bunda ada di sini, pasti Bunda akan mengajari Ahfa cara membuat kue,mengikatkan pita rambut yang lucu, bernyanyi, dan menceritakan dongeng sebelum Ahfa tidur. 
Tapi, Ahfa seperti teman-teman semua. 
Ahfa tidak berdiri di sini sendirian. 
Karena Bunda selalu bersama Ahfa. 
Bunda,, hari ini memang hari Ibu, tapi Ahfa yakin Bunda tidak akan marah kalau Ahfa sebut hari ini hari Ayah. 
Bunda, Bunda selalu ada di hati Ayah dan di hati Ahfa. 
Dan untuk ayah… Selamat hari Ayah, Ayah Erlangga… 

Lelaki itu tertegun, tak percaya, ia berdiri menatap putri kecilnya dengan air mata. Hadirin bertepuk tangan dengan perasaan haru di hati mereka. Gadis kecil itu berlari kecil menghampiri Ayahnya. Memeluk Ayahnya. Dan berbisik, “Selamat Hari Ayah…”
 

Hal Terindah ( Mengenalnya )


Halo teman, aku kembali nih dengan cerita baru :-). ceritaku kali ini adalah cerita nyata karena cerita ini aku dapat langsung dari narasumbernya lho :-) !!.
kalian pasti tahu donk apa itu yang namanya "Cinta". Kalian juga pasti pernah merasakan cinta, ya kan ?? dan jawaban kalian pastinya "iya" :-). tapi apa kalian tahu bagaimana dan apa itu cinta ???????.
Awalnya sih, aku tahu cinta itu adalah hal yang abstrak, karena yang kita ketahui cinta sama sekali tak berbentuk. Tetapi, kali ini aku tahu satu hal cinta itu bisa dirasa benar-benar ada jika mereka memang tulus mencintai bukan untuk saat mereka sudah merasa menjadi miliknya saja melainkan mencintai untuk samapi nanti meski mereka berpisah untuk sementara waktu dan walaupun mereka memiliki penggantinya. aku bisa bilang begini karena aku mengetahui sendiri ternyata di dunia masi ada ya orang seperti mereka. mereka disini yang aku maksud adalah dulunya mereka sepasang kekasih atau jaman sekarang bilang pacar, meskipun sekarang mereka sudah berpisah, tapi hati mereka masih merasa saling memiliki satu sama lain. 
Aku gak tahu sih apa sebab pastinya mereka putus padahal ternyata mereka masih saling sayang dan cinta (wah, kayak lagunya kotak aja ya??hehehe :-P). Ada alasan tertentu, kenapa mereka tak bisa kembali sebagai pasangan kekasih lagi, kata mereka itu adalah hak pribadi mereka masing-masing jadi maaf aku tak menulisnya di blogku ini :-).
Waktu aku bertemu mereka dan berbincang-bincang sedikit dengan mereka (eits, jangan mikir aku bertemu mereka berdua sekaligus ya???karena mereka berbeda kota..hehehe). Aku meminta mereka menceritakan pandangan pribadi sama mantanya. Saat itu aku bertanya,"erm, dimata kamu dia (cowok) itu seperti apa sih?".
Dia menjawab dengan tegas dan perkataannya itu seakan-akan aku bisa membaca hatinya dan apa yang dia pikirkan, jawabnya,"Dia, dimataku the best dueh pokoknya, dia memberiku cinta yang luar biasa. Dia selalu ada buatku, hanya saja aku yang jahat selalu tinggalkan dia untuk slesein urusanku. Tapi mau gimana lagi urusanku kan tak hanya smsan dengan dia aja atau apa !!. Ada kata-kata yang masih aku ingat jelas di ingatanku, dia bila aku mencintaimu lebih dari nyawaku sendiri karena kata-kata itu benar adanya tidak sekedar kata atau mengada-ada. Dia buktikan dengan tindakan, aku kagum kepadanya".
Pertanyaan yang sama pun aku lontarkan pada yang cowok, dan dia menjawabnya pun dengan tanpa ragu dan dengan mata yang teduh, dia menjawab"bagiku dia adalah seorang cewek yang teristimewa. Pertama kalinya aku dicintai dengan pandangan ya inilah aku, aku yang bukan ketampanannya ataupun materi tapi dia mengasihiku dan menyayangku bagaimana diriku. Hatinya sungguh luar biasa :-)".
Dalam benakku, aku berkata "Wow, sudah jadi mantan dia masih saja menyanjung mantanya"
Hatiku makin menggebu-nggebu ingin terus tahu lebih dalam tentang kisah mereka. Dalam batinku, aku berkata,"Ini ya yang di sebut cinta ? meski sudah jauh tapi mereka masih saling menyanjung". Kalian pasti sering lihat, kalau masih bersama saja disanjung dan kalau sudah pisah di hina dan dijelek-jelekan, iya kan teman??? tapi baru kali ini ada orang seperti mereka, meski sudah putus mereka masih menjalin silaturahmi bahkan masih saling menyayangi (hmmm...hubungan yang sehat..hehehe (",)d).
Ada satu do'a dari mereka yang aku suka, dalam do'anya mereka meminta...

Tuhan...
Bisakah Engkau kembalikan dia padaku ?
Tuhan...
Bisakah cintanya tetap engkau jaga untukku ?
Tuhan...
Apakah dia rindu padaku seperti aku rindu kepadanya ?
Tuhan...
Dalam do'aku, aku ingin engkau tetap menjaganya...
Kami terima dan lebih mengasihinya dengan lebih baik,
Jika nanti Engkau tentukan bersama kembali mengulang kisah manis yg tertulis untukku dan untuknya..

"Subhanallah", itu kata yang sontak terucap  dari mulutku. Cinta mereka ini cinta macam apa ?? baru kali ini aku mengetahuinya. Perjuangan mereka sungguh luar biasa, biasanya cerita seperti ini hanya ada di film-film semata untuk menarik popularitas saja, tapi ternyata Tuhan ingin menunjukkan bahwa itu tak sekedar film atau hiburan. Di dunia nyata mereka pantas di acungi jempol atas perjuangan cintanya yang yak pernah lelah, menurutku mereka kuat karena mereka Mengagungkan Tuhan di dalam cinta mereka.
Teman, cukup disini dulu ya coretan kecilku tentang kisah mereka , jika di teruskan takkan ada habisnya karena menurutku itu adalah awal dari mencapai kemenangan besar untuk mereka. Semoga cinta mereka tak selesai selamanya di tengah..amin.
Makasi ya teman buat kamu yang sudah membacanya , aku harap kamu dapat pelajaran dari cerita ini:-)
 

Gita Sesa Wanda Cantika (Surat Kecil untuk Tuhan)

In memorial for
Gita Sesa Wanda Cantika.
 
19/06/91-25/12/06
"Tuhan..
Bolehkah aku menulis surat kecil untukmu
Tuhan...
Bolehkah aku memohon satu hal kecil darimu
Tuhan...
Bolehkan aku hidup untuk waktu yg lama
Tuhan...
Bolehkah aku ada di dunia ini untuk bahagia"

ISTANA DALAM DUNIA KECILKU
Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit langit kamarku. Aku masih terbaring malas untuk bangun, Namun sepertinya Matahari mulai marah padaku, karena masih saja Aku menutup mataku. Cahaya Matahari pagi itu mulai menyentuh seluruh isi ruangan di kamarku yang cukup besar. Akhirnya, Aku mengalah pada alam dan Aku harus bangun, ini kah hari dimana Aku mulai harus sekolah.
Uohhhh…. teriakku sambil menguap.
Hai sobat, kenalkan namaku Gitta Sessa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya.. ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga saudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki, namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Koko dan Kiki, Koko, kakak tertua aku sekarang telah menikah dan memberikan Aku seorang keponakan imut dan lucu loh.. sedangkan Kiki, kakakku ke-dua sibuk dengan kerajaan pendidikan dia. Anaknya rajin dan pandai sekali.. terkadang setiap aku mengalami kesusahan dalam pelajaran sekolah. Dia yang terdepan menjadi guru privateku.
Keluarga kami keluarga yang bahagia, walau Ibu dan Ayah telah bercerai namun hubungan masih terjalin dengan baik. Aku dan kedua Kakakku tinggal bersama Ayah. Ops.. tak lupa kukenalkan pahlawan dalam keluarga kami. Dia ini ada raja dari istana kami. Ayahku, teman sekaligus pacarku.. lucu ya.. eits jangan salah paham ya! Habis Ayah, walau sudah berumur tampang boleh dibilang ga jauh dari Tau ming se, bintang F-4 asal Taiwan itu loh..
Hm.. di hari ini! saatnya Aku ceritakan tentang bagian dari istana kami. Sejak kecil Aku mempunyai hobby Menyanyi dan Modeling. Ga percaya? Silakan saja lihat koleksi kamarku. Bukan sombong ya hehe. Tapi itu kan waktu kecil, sekarang Aku sibuk dengan sekolah saja kok! Masih terbayang oleh Aku, ketika Aku beberapa kali menjadi juara model di beberapa kejuaraan dan Aku juga sempat membuat album cilik. Tapi rasanya itu bagian dari masa kecil yang indah. Walau terkadang Aku masih merindukan masa masa itu.
Oh ya.. sekarang Aku duduk di bangku kelas 1 SLTP Al-Kamar, aku baru menginjak sekolah ini saat aku masuk pertengahan semester. karena beberapa masalah dalam keluarga kami, khususnya ketika perceraian orang tua. Aku dan kedua kakakku sempat memutuskan untuk berhenti sekolah. Namun akhirnya Aku rindu juga terhadap dunia pendidikan. Suatu ketika ayah mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan. Sehingga akhirnya setelah berdiskusi kami memutuskan untuk kembali sekolah. Dan ternyata pilihan ini tidak salah.. Aku sangat bahagia karena memiliki beberapa teman yang baik dan sayang padaku.
Sobat, rasanya menjadi anak remaja adalah bagian dari hidupku saat ini. terlepas dari semua itu Aku masih berusia 13 tahun. Namun Aku juga mempunyai hobby jalan jalan ke Mal atau pun sekedar hal rahasia yang ingin Aku ungkapkan. Temen temenku suka mengeluh jika sedang berpergian denganku. Aku suka menghilang secara tiba tiba? Mereka terkadang sibuk mencari Aku kemana mana, padahal sesungguhnya Aku suka sekali menuju tempat bacaan di setiap Mal. Dari sekedar membaca komik sampe novel semua Aku suka! Makanya tak heran Aku bisa berjam-jam berdiri sambil membaca buku di sebuah kios atau toko buku.
Buat Aku pendidikan adalah segalanya. Dan segala sesuatu yang bisa aku baca untuk menambah pengetahuan otakku, selalu kulahap. Mulai dari buku Pintar sampe kamus bahasa Indonesia. Aku sih sip sip aja! Hehe. Oh ya Aku suka sekali komik keluaran jepang. Bahkan Aku bercita cita untuk menjadi penulis komik. Di sela sela waktuku, Aku selalu mengambar Manga atau tokoh kartun jepang. Entah sudah berapa banyak tokoh kartun imanijasiku terlukis di kertas fileku.
aku2
Sahabat_keke
Oh ya.. tak lupa kukenalkan beberapa Sahabat terbaikku yang selalu kukenang dan kusayangin . Mereka adalah Maya yang cantik, Syifa yang unik, Echda yang selalu bikin lucu, terus Chika yang pemalu namun ga malu-maluin. Andini yang selalu tertawa dengan kencang. Kemudian ada Nelly yang mirip Krisdayanti, Idha yang ceriwis. Githon dan Sysca yang selalu berebut hobby yang sama. Dan yang terakhir Nozia yang mirip Rei si Sailor Mars.
Kami adalah geng yang selalu bersama, susah atau senang. Duka atau tangis. Apapun kami lakukan bersama. Banyak hal yang nyaris tidak pernah kami lakukan tanpa bersama. Karena kami adalah kelompok paling ngetop dan menghebohkan di sekolah kami. Tak kalah dari geng apapun. Karena kami punya motto biar kecil tapi cabe rawit. Biar masih SMP tapi kelakuan SMU hehe.
Tak terlupa satu sisi lain yang ingin kukatakan akan perjalanan cinta. Aku pun tak bisa terlepas dari jatuh cinta. Cinta yang mungkin orang lain bilang cinta monyet. Tapi buat Aku, cukup cinta yang indah. Untuk seseorang yang kusayang. Andi, dia adalah pangeran dalam hidupku. Anugerah Tuhan yang membuat Aku serasa seperti putri dalam dongeng.
Sobat, bisakah kau merasakan apa arti dunia kecil dalam hidup kamu. Ya.. dunia kecil. Terkadang ada rasa sedih, benci dan marah. Namun terlepas dari semua itu. Dunia itu terasa indah. Bukankah setiap orang terlahir untuk memiliki dunianya masing masing. Mungkin istanaku terasa indah, namun ada pun sisi dimana Aku mulai merasa sedih. Karena Aku juga manusia biasa.
Mungkin Aku pernah bangga karena terpilih menjadi siswa terladan oleh pemerintah dan Aku sempat juga mendapatkan pelukan dari Ibu Megawati yang ketika itu menjabat menjadi Presiden. Namun Aku juga harus menghadapi sebuah kenyataan orang tuaku bercerai. Bukankah dunia itu cukup adil untuk manusia. Kebahagian dan kesedihan selalu ada dalam dunia. Apakah Aku layak mengeluh? Tidak. Aku tidak mengeluh. Aku jalanin semua dengan baik baik saja.
AIR MATA ITU MULAI ADA
Lukisan_asli_keke
aku2
Suatu ketika di hari yang tak pernah Aku duga. Ketika Aku mulai merasa ada hal lain yang mulai datang pada hidupku. Kakakku Kiki pulang dengan keadaan malu untuk dilihat, wajahnya mirip sekali dengan Ikan Mas. Aku sempat membuat lelucon akan sakit mata yang dialami oleh kakakku. Usut punya usut. Terjadi kehebohan di Kelas Kakakku. Beberapa siswa mengalami sakit mata memerah. Dan salah satuhnya adalah Kakakku.
Kuperhatikan wajah Kakakku ketika makan malam bersama. Kami sempat bercanda ria dan kukatakan pendapat Aku tentang sakit mata itu. Ada mitos yang mengatakan itu akibat mengintip. Dan kakakku terlihat malu, namun dia tidak marah karena itu hanya percandaan di meja makan.
Setelah Ayah memberikan obat mata, keadaan Kakakku mulai membaik. Beberapa hari kemudian penyakit itu menghilang. Namun ketika Aku bangun di pagi hari. Aku mulai merasa mataku terasa perih, kulihat cermin di lemariku. Astaga!! Mataku memerah. Aku tertular penyakit mata dari kakak. Mungkin karena Aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Rasanya malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini.
Benar saja. Tawa kakakku terlihat senang ketika ia melihat wajahku. Untungnya Ayah sempat melotot ke arah kakak dan dia terdiam. Hal pertama yang Ayah tanyakan padaku adalah.
”gimana Keke. Sakit? Nanti pulang sekolah kita ke dokter ya!” tanya ayah dan Aku hanya terdiam karena malu.
Kejadian itu baru saja terjadi di rumah. Ntah apa yang bisa kupikirkan di kelasku nanti. Semua pasti akan menertawakan Aku. Memang hal itu terjadi. Semua murid di kelasku memandang dengan aneh , dan Aku hanya menutupin wajahku dengan tisue. Hingga temen sebangkuku Chika bertanya..
”napa loe ,ke?”tanya Chika
”mata gua.. kena tepa Kiki, aduh malu deh.!” ujarku
”ah sebodoh amet. PD aja lagi. Lagian bukan hal yang biasa kok. Kemarin kan sempet heboh heboh di Kelas sebelah juga ada yang kena!”
”oh ya kok gua ga tau ya..!”
”apa sih yang loe tau.. komik melulu sih! Tapi baguslah dengan gitu. Mereka juga ga ada yang berani katain loe.. takut ketepa haha!”
”dasar loe ah hehe!” ujarku pada Chika.
Nampaknya gosip kutukan bila meledek orang yang sakit mata, cukup ampuh untuk membuat temen temenku diam. Namun aku malu untuk bertemu Andi pacarku. Untungnya hari ini dia berhalangan hadir. Aku masih sempat mengikuti pelajaran olahraga bermain Volley. Dan ketika aku bermain volley..
”ke.. loe mimisan..!” ujar Chika yang satu tim denganku
Aku terkejut tak menyadari hidungku mulai mengeluarkan darah segar. Dan Aku pun berlari menuju toilet untuk membersihkan serta meredahkan mimisan ini. Untuk sesaat aku hanya beristirahat di ruang Unit kesehatan Siswa. Hingga menunggu mobil jemputan Ayah. Yang telah di beritahukan oleh wali kelas akan mimisanku.
Aku mulai mengeluh merasa sulit bernafas karena lubang hidung sebelah kiriku tersumbat. Melihat keadaanku Ayah mengira aku mengalami flu dan pilek. Akhirnya pulang dari Sekolah , kami langsung menuju dokter pribadi keluarga kami bernama Pak. Fendy.
Aku hanya terduduk terdiam ketika dokter mulai memeriksa mulut dan mataku melalui senter kecil. Kemudian ayah mulai bertanya tanya akan sakitku. Dokter hanya berkata ringan sambil membuat resep obat.
”obat ini diminum secara teratur selama Lima hari , bila tidak ada perubahaan saya akan buat surat pengantar ke prof Lukman di Rumah Sakit Darmais.” ujar dokter fendy
Aku dan Ayah hanya tersenyum kecil melihat apa yang dikatakan Dokter. Dugaan sementara untuk penyakitku adalah Sinus, dengan minum obat secara teratur dalam lima hari mungkin akan sembuh. Namun apa yang terjadi. Hari demi hari berlalu, Ada yang aneh dengan diriku. Mataku tidak kunjung memutih dan terus memerah. Mengeluarkan air mata dan terasa perih. Hidungku terus mengeluarkan darah dalam beberapa kali sehari. Ayah mulai khwatir dan rasanya lubang hidung sebelah kiriku terasa mati rasa.
Sesuai perintah Dr.Fendy bila dalam lima hari tidak ada perkembangan, Aku harus menuju rumah sakit rujukan. Aku sedikit terkejut dengan apa yang kulihat dan mulai merasakan ketakutan kecil. Memandang sebuah rumah sakit yang besar dan untuk pertama dalam hidupku ,aku menginjakkan kaki di rumah sakit untuk bertemu dengan seorang Profesor Lukman.
Setelah bertemu Prof.Lukman. Ayah mulai memberikan surat pengantar yang dibuatkan oleh Dr.Fendy. setelah membaca isi surat tersebut. Prof.Lukman mulai melakukan tindakan awal. Bagian dari kepalaku akan di ronsen dan ini adalah pengalaman pertama dalam hidupku menghadapi sebuah alat canggih dari kedokteran. Aku hanya berujar dalam hatiku , ada apa dengna diriku. Mengapa hanya sebuah flu. Aku harus melakukan berbagai pemeriksaan.
Setelah hasi ronsen itu keluar dalam bentuk copy scenen. Prof Lukman terdiam dan terlihat berkonsentrasi memperhatikan hasil ronsen tersebut. Prof. Lukman. Hanya memandangku sekilas lalu berkata padaku.
”Keke. Bisa kamu keluar sebentar.. Saya ingin bicara dengan Ayah kamu sebentar.. pembicaraan orang dewasa!” jelas Prof. Lukman
”ok.. gapapa. Ayah.. Keke. Keluar dulu ya..!” ujarku untuk pamit.
Kenangan_terakhir_keke
aku2
Dan Aku hanya melihat Ayah masih bingung dengan permintaan Prof.Lukman padaku. Setelah itu keadaan menjadi sunyi dan Prof. Lukman mulai menghela nafas untuk memulai pembicaran dengan Ayah.
”Pak Jody..” panggil Prof.lukman pada Ayahku.
”iya.. pak, ada apa ya ! kok anak saya dari kemarin mimisan dan katanya dia susah nafas ? Apa hasil diagnosa copy scenennya pak?” tanya Ayah.
”mohon Pak Jody kuat mendengar semua ini.. !” jelas Prof.Lukman yang mulai membuat ayah sedikit takut.
”ada apa dengan putri saya pak?”tanya Ayah.
”Putri Bapak terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma..!!”
”hah.. rabdo…” ujar Ayah kesulitan mengulang
”penyakit ini secara luas dikatakan tergolong Kanker.!”
”Kanker……!?” Ayah terkejut
”benar Pak Jody. Putri anda terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak!”
”saya tidak begitu ngerti penyakit ini.. tapi bagaimana bisa?”tanya Ayah
”mohon bapak tenangkan diri sebentar..!”
”saya minta maaf untuk mengatakan kalau penyakit kanker pada putri anda adalah kanker paling ganas dalam tingkatan kanker. Kanker ini masuk stadium 3. dan perkembangannya hanya lima hari. Dan ini adalah kasus pertama dalam hidup saya melihat kejadian pada putri anda. Biasanya kanker ini hanya menyerang anak di bawah usia 3 tahun atau usia lanjut.!”
”Professor jangan bercanda. Keke itu jarang sakit.. bahkan tidak ada tanda tanda kalau dia kanker!” bela ayah
dokter hanya terdiam dan mencoba membuat Ayah yang panik untuk tenang sesaat.
”Pak Jody, inilah Rabdomiosarkoma, penyakit ini merupakan kanker ganas yang tidak memiliki tanda tanda, lain dengan seperti kanker payudara ataupun kanker stadium ringan. Kanker ini berkembang sangat cepat dalam waktu lima hari. !”jelas Prof.Lukman dan Ayah mulai menangis.
”tapi pak.. bagaimana bisa putri saya..terserang kanker begitu menakutkan seperti ini!”tanya ayah ulang
”Pak Jody. Saat ini bukanlah saatnya untuk mencari penyebab kanker ini. namun adalah saatnya untuk mengobati kanker ini agar tidak berkembang secara luas pada pasien”jelas Prof .lukman.
Ayah hanya bisa menangis dan Prof berusaha membuat Ayah tenang. Setelah kemudian keadaan mulai terkontrol. Prof mulai menjelaskan prosedur yang harus dilakukan untuk menyembuhkan Aku serta melenyapkan kanker ini. Prof Lukman mengambil copy scenen tengkorak wajahku kemudian mulai menjelaskan tindakan yang harus dilakukan.
”jadi langkah yang harus dilakukan adalah mengangkat kanker ini melalui operasi. Dan operasi yang harus dilakukan adalah memotong tulang pipi, kemudian mata, dan setengah dari wajah pasien. Boleh dikatakan putri bapak kemungkinan akan menjadi buta dan cacat”jelas Prof. Lukman
”astaga Pak, kanker itu hanya sekecil kuku, mengapa operasi harus sampe kayak gitu?” tanya Ayah kaget
”Pak Jody. Prosedur pengangkatan kanker adalah secara medis adalah seperti ini, mengenai masalah sehabis operasi, bisa dengan melakukan operasi plastik pada wajah pasien!”
”tapi pak. Anak saya adalah seorang wanita. Bagaimana dia menghadapi masa depan setelah operasi yang nyaris menghabiskan sebagian muka dia!”
”tapi ini adalah keputusan yang terbaik..bagaimanapun tidak ada pilihan lain untuk kanker Rabdomiosarkoma!!”
”apakah ada jaminan setelah melakukan operasi. Putri saya akan sembuh!” tanya Ayah dan Prof Lukman hanya terdiam
”saya tidak bisa menjamin semuanya, karena untuk kanker stadium rendah saja. Keberhasilan sembuh pada pasien sangat kecil. Apalagi dengan keadaan putri bapak, yang saya bisa katakan adalah semua kehendak Tuhan.!”
”berikan saya waktu untuk menjawab dokter. Saya harus melakukan diskusi masalah ini dengan keluarga. Dan memberikan keputusan!”jelas Ayah
”Pak Jody, remukkanlah masalah ini dengan cepat. Karena kanker ini berkembang sangat cepat!”
Ayah hanya bisa terdiam untuk beberapa saat. Sedangkan Aku mulai bosan menunggu hasil pembicaraan Ayah dengan Prof.Lukman. Untungnya ada salah satu suster yang tidak bertugas dan dia bersedia menemani Aku berbicara. Suster yang sangat ramah itu terlihat baik dan ramah padaku. Dan saat Aku mulai berbicara dengan suster. Ayah muncul dengan wajah terlihat murung.
”Ayah.. lama banget sih!!.. untung ada suster yang temenin Keke ngobrol!” jelasku
”maaf ya keke.. tadi ada hal penting yang mesti Ayah bicarakan sama Prof.Lukman.”jelas ayah
Aku tak mengerti apa yang terjadi. Namun saat itu juga ayah berlutut mengikutin tinggi badanku. Dia memandangku dengan wajahnya kemudian ia mulai memelukku. Aku merasa malu saat itu ketika suster mulai tersenyum melihat tingkah ayahku yang tak biasa.
”aduh ayah.. malu neh, kenapa sih tiba tiba gini !” ujarku
”aduh gapapa lagi Keke. Ga usah malu malu gitu. Artinya Ayah Keke sayang sama Keke.. ya akan pak!” tanya suster itu
dan Ayah hanya terdiam tanpa bicara. Kemudian kami mulai kembali ke dalam mobil. Tidak ada canda apapun didalam mobil seperti biasanya. Ayah terlihat berbeda dari biasanya. Karena rasa penasaran ayah hanya dia saja, Aku pun mulai bertanya..
”Ayah.. apa sih kata Prof.Lukman tentang penyakit Keke!” tanyaku
dan ayah hanya tersenyum kecil dan berkata..
”Keke hanya sakit flu biasa. Tidak ada yang perlu ditakutkan.. minum obat nanti juga sembuh, Keke tahan dulu ya.. !!” jelas ayah
Keke_after_sembuh
aku2
Apakah ini sebuah pernyataan yang sesungguhnya. Aku mulai merasa ada yang tidak benar. Namun Aku tidak ingin berpikir apapun, karena sesungguhnya aku lebih tahu apa yang terjadi dalam tubuh aku. rasa sakit pada hidungku mulai terasa menghambat pernafasanku. Namun aku hanya bisa bertahan untuk tidak membuat diriku seolah sakit. Aku ingin buktikan kalau apa yang Ayah katakan adalah benar..
HARI INDAH ITU TELAH DATANG
Hari indah dan harapan yang Aku nanti akhirnya telah datang. Doaku selama ini telah didengarkan oleh Tuhan. Kesabaran dan keihklasan Aku menerima semua cobaan ini telah terbayar dengan kesembuhan. Kini, Aku bisa melakukan apapun untuk hidupku yang telah hilang. Aku ingin membalas segala rasa sedih yang kualami dengan keceriaan.
aku2
LAHIR 19 JULY 1991-25 DESEMBER 2006
ALBUM PERDANA KETIKA AKTIF : ALBUM RAME RAME ANAK IDOLA
KELUARGA : AYAH DAN 2 ORANG KAKAK LAKI LAKI.
PRESTASI : 1999 ANAK TELADAN INDONESIA
BEBERAPA PENGHARGAAN : MODEL DAN MENARI
———————————————————————
Surat kecil untuk Tuhan, surat terakhir gadis remaja penderita kanker ganas.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali..
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku ,terjadi pada siapapun.
Cuplikan itu menjadi sedikit bait dari sebuah tulisan yang ditulis seorang remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Sebuah kanker ganas yang menyerang pada bagian wajah seorang gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika. Umurnya masih 13 tahun saat dokter mengatakan kepada ayahnya bahwa putrinya hanya dapat bertahan selama 5 hari bila tidak melakukan operasi segera.
Hati ayah mana yang tidak hancur ketika tau jalannya operasi itu harus membuat sang putri kehilangan sebagian wajahnya. Sedangkan sang putri mulai bertanya mengapa diwajahnya mulai tumbuh gumpalan sebesar buah kelapa. Tak ingin melukai hati anaknya, sang ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara. Namun perlahan Keke mulai menyadari dirinya bukan sakit biasa, ia sadar hidupnya tak mungkin akan bertahan lama dengan pandangan mata yang mulai buta oleh kanker.
Walau akhirnya ia tau ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil, Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi pada putri Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya. Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya. Dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
aku2
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata berjatuhan ketika biografi pertamanya dikeluarkan secara online. Pesan Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman. 
 

Can You hear me now (Ost Bad boy)

Chogeumman 
Apado Nunmulnayo
Kaseumi Sorichyeoyo
Keudae-apeul Keudaekyeojeul Chinamyeon
Ontongsesang-ih Keudae-inde Keudaeman Keurineunde
Keudae Apehseon Sumeul Chugyeoyo
Naege Keudaga Inyeoni Aninkeotcheoreom
Keujeo Suchineun Sun-ganin Keotcheoreom
Shwipke Nalchinachineun Keudaekyeoteh
Tto Tagagal Hangeoreum Jocha Che Ttel Su Eopsuljirado

Seoseong-igi Hae Nunmulchikihae
Pabocheoreom Ai-Cheoreom
Charari Keunyang Useo Peoryeo
Cheomcheom Tagaseol Surok
Jakku Keobi Najiman
Ih Sarang-eun Meomchulsuga Eomnabwa

Wae Nae Sarangman Teodin-geojyo
Nae Sarangman Himdeuljyo
Keudae-apeh Keudaekyeote Isseodo
Ontong Sesang-i Keudae-inde Keudaeman Po-ihneunde
Keudae Apeseon Nan Meon-gotman Pwayo
Naege Keudaega Kkok Majimagin Keotcheoreom
Naegen Majimak Sun-ganin Keotcheoreom
Shwipkeh Nal Chinachineun Keudae Kyeote
Tto Tagagal Han-georeum Jocha Che Ttelsu Eopseuljirado

Seoseong-igi Hae Nunmulchikihae
Pabocheoreom Ai-Cheoreom
Charari Keunyang Useo Peoryeo
Cheomcheom Tagaseol Surok
Jakku Keobi Najiman
Ih Sarang-eun Meomchulsuga Eomnabwa

Meon Palchiseo Na Chamshirado
Keudae Parabolsu Isseodo
Keugae Sarang-ijyo
Hokshi Ih Kidarimi
Ih Keuri-umi
Ta-eulttaemyeon Teullilttaemyeon
Charari Moreuncheok Haejweoyo
Keudae-yege Kalsurok Chakku Keobi Najiman
Ih Sarang-eun Meomchulsuga Eomneyo
 

Aphorisms

Cinta Itu terlalu suci untuk disakiti
hati terlalu indah untuk di belah
Bagaimana aku bisa melupakannya
Bila aku terbiasa memikirkannya
Bagaimana aku bisa membencinya
Bila hati terbiasa mencintainya
Tak pernah ada kata mendua
Bila hati mencintai
Takkan ada air mata
Bila cinta tak pernah ternoda
Jangan pernah menyimpan rasa
Bila memang ada cinta
Jujurlah dengan hatimu
Bila ingin bahagia
Takkan ada kata menyesal
Bila kita telah mencoba
 

Cinta Tak Berbalas

Guys, aku buat blog ini sekedar ingin mengapresiasikan kisah seorang anak cewek, yang menggugah hatiku ,aku suka menyebutnya "Anak Istimewa" hehehe..kenapa aku bilang dia "Istimewa" karena dia berbeda dari orang biasanya. Mau tahu kenapa???? Karena dia seorang Lesbian, What?? :O kalian pasti berfikir begitu, ya kan? Iya memang betul yang aku katakan ini. Nama anak cewek itu Jo, begitu temen-temennya manggil dia. Tahu kah guys, hidupnya sangatlah rumit. dengan serumit hidupnya dia begitu tegar menghadapinya sendiri. Dia menyadari kalau takkan ada seseorang yang mencintai (maksudku seorang cewek) dia sepenuh hati. Dia merasa hanya bisa bermimpi untuk mendapatkan itu.
Suatu hari, dia di kenalkan oleh kakaknya sebuah dunia, dunia yang tak pernah dia duga. yaitu dunia maya. Sejak di kenalkannya dunia maya yang orang-orang menyebutnya mig33, dia merasa ada yang menerima dirinya. Tapi guys, di mig33 dia menyamar menjadi seorang cowok. Kalian pasti mikir, kok bisa begitu??? bisa saja, dunia mig33 buatku adalah dunia yang Kejam guys, mereka bisa menjadi apa saja yang mereka mau. Jo mengaku dirinya Jojo (nama cowok), dan dari situ dia berkenalan dengan seorang cewek yang namanya Sabilla. Baru seminggu mereka menjadi teman, Jojo mengajaknya berpacaran. Jojo semakin menjadi-jadi, banyak cewek yang dia gebet. hingga pada akhirnya Sabilla mengetahui sebuah rahasia yang besar dari Jo, Sabilla dalam hati kaget dan dalam benaknya dia berkata "apa??? ternyata selama ini aku pacaran sama cewek????". Sabilla sangat marah besar dan tanpa bicara Sabilla meninggalkan Jo. 
Menghilangnya kekasinya Jo sangat terpukul. Butuh waktu lama dia  melupakan seseorang yang dia sayang. Dia merasa menyesal atas perbuatannya karena menduakan Sabilla yang begitu mengistimewakan dia. Hingga suatu ketika dia menemukan kembali seseorang yang menyentuh hati Jo. Dalam hatinya dia berjanji "aku janji akan membuatnya bahagia, setia padanya, mencintainya sepenuh hati sampai nanti meski pada akhirnya nanti aku akan di tinggalkannya" dengan teguh dia berjanji pada dirinya sendiri. Guys mau tahu siapa nama cewek yang hatinya sempurna itu ??? namanya Rara, Jo sangat mencintai Rara. Apapun Jojo lakukan untuk kekasihnya yang dia sayang. Dia rela jauh-jauh meluangkan waktunya untuk bertemu Rara yang sangat dia cinta.
Guys, buatku hubungan mereka sangatlah hebat. Jo tanpa pernah duakan Rara, Jo sangat menghargai Rara sebagai kekasih Jo. Hubungan mereka berlanjut sangat lama, 1 tahun lebih lamanya mereka berpacaran dan begitu pula Jo merahasiakan siapa dirinya.
Hingga Saat pertemuan Rara dan Jo, Rara mengetahui sesuatu sama seperti pacar Jo sebelumnya yaitu Rara mengetahui dia adalah seorang cewek. Rara juga kaget dan merasa tak percaya, "jadi selama setahun ini aku telah di bohongi dia??tenyata dia seorang cewek". Jo jg terkejut ternyata Rara mengetahui kalau dia adalah cewek. Sangat lama perdebatan itu berlangsung, Rara bicara kepada Jo dengan hati kecewa "kenapa kau tega lakukan ini kepadaku?aku salah apa sama kamu??". Jo hanya diam, lama Jo tak menjawab pertanyaan Rara dan hingga Jo juga berkata "apa kamu pernah merasakan jadi aku? bertahun-tahun aku merasakan seorang diri. Aku tak bohong soal hatiku, coba lihat mataku ! apa aku membohongimu tentang perasaanku ke kamu?? Sungguh Demi Tuhan aku sayang kamu". 
Hari demi hari berlanjut, dan sampai akhirnya Rara menerima apa adanya Jo karena Rara sudah terlanjur cinta kepada Jo. Mulai dari Rara tahu, pertengkaran demi pertengkaran terjadi. Tetapi Jo bertahan untuk rara dan begitupun rara bertahan untuk Jo.
Dan suatu ketika Rara sudah bosan dengan hubungan itu, Rara menduakan Jo. Entah Tuhan ingin menunjukan hal yang tak baik untuk Jo atau apa, Jo mengetahui Rara sudah berpacaran dengan cowok lain. Jo sangat down dan kaget sekali. Dia merasa tak percaya apa yang telah dilakukan Rara kepadanya, Jo berkata dalam hati "astagfirulloh, Ya Tuhan..apa yang aku lihat ini??? apa yang kurang padaku tega dia telah lakukan itu padaku". Dari kejadian itu Jo berusaha tegar tanpa Rara, meski dia tidak mampu. Tanpa tersadar, Jo lebih sering meneteskan air matanya karena Jo merasa sudah mencintainya lebih dari nyawanya sendiri. Jo bingung, "apa yang harus aku lakukan???Ya Tuhan, aku harus bagaimana? aku sungguh tak mampu tanpanya".
Ke esokan harinya, Jo mencoba jalaninya sendiri hingga saat ini dan dia masih mencintai Rara. Kata Jo "aku mencintaimu sampai saat ini,nanti, dan selamanya. Aku akan berdiri sendiri dengan cintaku untukmu. Aku harus mampu. I love You Forever Rara :-)".
Tahun demi tahun Jo menjalani hidupnya sendiri dengan bayangan rara. Hingga Jo menderita sakit yang sangat parah. Dirinya setia sampai akhir untuk Rara, dan Jo terakhirnya dia berkata "Rara sayang, kamu dimana?? aku merindukanmu. Aku mencintaimu sepenuh hati. Aku ingin bertemu denganmu. Aku masih jaga hatiku buatmu, datanglah Ra, di hari terakhirku aku ingin kau temani". Setelah berucap Jo akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir, dan dia meninggalkan dunia dengan sejuta cinta untuk Rara.